Pekerjaan
memanglah sangat penting diIndonesia, meskipun angka pengangguran itu
sendiri jumlahnya terus meningkat
pertahun akan tetapi tidak sedikit juga
orang yang sudah memiliki pekerjaan tetap, mereka biasanya menjalankan
rutinitas kerja dari pagi berlanjut sampai sore bahkan malam hari. Bekerja
memang sangatlah penting untuk mencukupi kebutuhan ekonomi, baik yang sudah
berkeluarga ataupun yang belum. Tetapi mungkin tidak banyak juga yang mengerti
bahwa melakukan pekerjaan itu bukan sekedar menjalankan rutinitas pulang -
pergi setiap hari, namun masih ada pokok-pokok lain misalnya tanpa disadari
bekerja itu erat kaitannya dengan hubungan sosial.
Lalu apakah posisi pekerjaan yang dilakukan itu benar-benar sesuai dengan minat dan bakat mereka, mungkin diIndonesia masih sedikit yang melakukannya, terkadang mereka melakukannya dengan terpaksa, yang terpenting dapat pekerjaan dan terima gaji tiap bulan. Tapi apa yang terjadi bila seseorang telah mencapai usia senja dan tidak bisa seproduktif dulu?
Lalu apakah posisi pekerjaan yang dilakukan itu benar-benar sesuai dengan minat dan bakat mereka, mungkin diIndonesia masih sedikit yang melakukannya, terkadang mereka melakukannya dengan terpaksa, yang terpenting dapat pekerjaan dan terima gaji tiap bulan. Tapi apa yang terjadi bila seseorang telah mencapai usia senja dan tidak bisa seproduktif dulu?
Rata-rata
seseorang berhenti bekerja biasanya saat menginjak usia 50-60 tahun dan setelah
itu pensiun, memang agak sulit untuk meninggalkan pekerjaan yang sudah digeluti
sekian lama, kebanyakan persepsi pensiunan ialah tidak bisa produktif lagi,
berpikir bahwa mereka merasa tidak berguna lagi, mereka tidak tahu bagaimana
menggunakan waktu yang mereka miliki itu.
Pensiun bisa
menyebabkan masalah keuangan, meski sewaktu mereka bekerja dulu sudah ikut dana
pensiun seperti jaminan sosial tenaga kerja, jaminan kesehatan dll, tetapi uang
tunjangan pensiun dari pemerintah itu tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup
untuk selanjutnya. Untuk pensiunan mereka harus mengubah gaya hidup, mereka
harus cermat membelanjakan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti makanan, kendaraan, dan berbagai
kebutuhan lainnya.
Ada juga yang
merasa bahagia setelah pensiun walaupun mereka sudah meninggalkan suatu pekerjaan,
namun mereka masih memiliki banyak peluang yang bisa menghasilkan, seperti
bekerja paruh waktu, bergabung dalam organisasi bisnis untuk para pensiun, atau
membantu membimbing orang-orang muda untuk mendapat pekerjaan baru. Pensiunan yang
bahagia dapat menghabiskan waktu yang berkualitas dengan keluarga, atau
menikmati hobinya sehingga mengurangi beban emosional.
Semoga diIndonesia
bisa lebih memperhatikan kebutuhan para pensiun baik dari segi fisik maupun
emosi, pemerintah harus berupaya mengatasi tunjangan untuk para pensiun, agar
pensiunan tidak kuatir tentang biaya hidup mereka nanti. Ada beberapa cara
untuk mengatasi masalah pensiun yang ada diIndonesia seperti membuat rumah bagi
pensiunan, menawarkan diskon bagi pensiunan yang berbelanja di toko, museum,
bus, dan menyediakan layanan - layanan lain seperti kursus gratis, layanan
makan, dan menolong pekerjaan rumah. Setiap tahun populasi pensiunan
dikota-kota besar diIndonesia, persentasenya cenderung meningkat. Populasi
mereka sangatlah penting dan kita harus merespon kebutuhan - kebutuhan mereka, setelah semua
itu terwujud maka diharapkan para
pensiunan akan menjadi pensiunan yang terampil dan berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar