Diane C.
Pearson berkisah, ‘’ Nenekku
menyimpan catatan harian tentang apa yang dia alami semasa hidupnya. Aku
menemukan tumpukan kertas-kertas catatan hariannya itu setelah dia meninggal
dunia. Hal-hal yang terjadi setiap hari dicatatnya didalam lembaran-lembaran
kertas itu. Salah satu yang cukup menyedihkan adlah catatan
tentangkesendiriannya dan bagaimana dia menangis setiap hari karena hal itu.’’
Diane berhenti sejenak lalu kemudian menarik nafas panjang. Diapun melanjutkan
kisahnya, ‘’ Nenek menulis, ‘suatu
hari, Diane menelepon. Merupakan suatu hal yang ajaib bisa mendengar
suaranya.’’
Setelah membaca bagian akhir dari buku harian neneknya ini, Diane sadar bahwa ternyata selama ini dia menjadi orang yang yang tidak memperhatikan kebutuhan neneknya. Dia adalah ibu muda yang sangat sibuk ketika neneknya menuliskan bagian tersebut. Padahal yang dibutuhkan neneknya sangat sederhana, yaitu mendengar suaranya. ‘’Tidak terpikirkan olehku bahwa nenek merasa sendirian. Aku tidak pernah bermimpi bahwa sesuatu yang sederhana seperti menelepon selama 10 menit akan sangat beraarti bagi nenek. Aku malu terhadap diriku sendiri, sebab aku bisa menelepon yang lain sesering mungkin. Membaca tulisan nenek tersebut membuatku sadar bahwa menelepon,mengirim surat atau berkunjung dapat membuat perbedaan didalam kehidupan seseorang, ’’Jelas Diane dengan nada menyesal. Sejak kejadian itu, Diane berusaha sebaik mungkin untuk memperhatikan keluarganya, terutama mereka yang merasa sendirian dihari-harinya.
Setelah membaca bagian akhir dari buku harian neneknya ini, Diane sadar bahwa ternyata selama ini dia menjadi orang yang yang tidak memperhatikan kebutuhan neneknya. Dia adalah ibu muda yang sangat sibuk ketika neneknya menuliskan bagian tersebut. Padahal yang dibutuhkan neneknya sangat sederhana, yaitu mendengar suaranya. ‘’Tidak terpikirkan olehku bahwa nenek merasa sendirian. Aku tidak pernah bermimpi bahwa sesuatu yang sederhana seperti menelepon selama 10 menit akan sangat beraarti bagi nenek. Aku malu terhadap diriku sendiri, sebab aku bisa menelepon yang lain sesering mungkin. Membaca tulisan nenek tersebut membuatku sadar bahwa menelepon,mengirim surat atau berkunjung dapat membuat perbedaan didalam kehidupan seseorang, ’’Jelas Diane dengan nada menyesal. Sejak kejadian itu, Diane berusaha sebaik mungkin untuk memperhatikan keluarganya, terutama mereka yang merasa sendirian dihari-harinya.
Merasa kesendirian bukan perkara yang
sederhana. Hal ini bisa berdampak besar didalam kehidupan seseorang. Orang
tersebut akan dihantui dengan pikiran bahwa orang lain tidak ada yang
memperhatikannya. Dia akan dibayang-bayangi dengan perasaan bahwa dirinya tidak
berharga. Tidak ada keceriaan yang memancar dari wajahnya. Hidupnya selalu dipenuhi
dengan rasa pesimis. Parahnya,dia akan melakukan sesuatu yang merugikan,bisa
merugikan diri sendiri atau orang lain.
Untuk itu janganlah anda kuatir lagi bila Anda merasa Tuhan sedang
memperhatikan hidup Anda dan juga saat Anda merasa bahwa Tuhan selalu beserta
Anda dimanapun Anda berada. Namun alangkah baiknya bila kita juga memperhatikan
orang lain terutama orang yang
kita cintai. Kunjungan di saat weekend, bisa membuat orang merasa
terhormat. Telepon, sms, dan bbm yang menanyakan kabar atau kesehatan, juga
bisa membuat orang merasa berharga. Bahkan, sapaan dipagi dan disore hari
membuat orang merasa berguna. Lakukan hal yang sederhana ini selain dapat
mempererat tali silaturahmi juga dapat membangkitkan semangat pada diri orang
lain. Ada kalanya orang hanya butuh senyum dan kata-kata singkat kita, lalu dia
akan bangkit dari keterpurukan. Jadi punyailah sebuah kemampuan untuk lebih
peka terhadap orang lain sekalipun hal itu hanya dengan cara-cara yang
sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar