Senyum Yang Indah #Bagian 2


Sepertinya malam ini begitu melelahkan. Aku terus berjalan dalam keheningan. Didalam pikiranku terus berloncatan suatu kata penasaran. Mungkin seperti sebuah dna yang kehilangan sebuah elemen gennya. Begitupun aku seakan tak mampu untuk menemukan sebuah kepingan puzzle yang hilang. Mungkin semerbak bunga yang harum akan mampu menenangkan pikiran gundahku. Tapi tetap aku tak berkuasa untuk memetik langsung dari tangkainya.

Setibanya aku dirumah aku bersandar pada sebuah kursi rotan yang telah menguning.
Mungkin tak pandai benar aku merajut jalinan misteri wanita tersebut sama seperti saat pertama kali ketika aku belajar membuat keterampilan menganyam sewaktu aku belasan tahun dulu. Sangat kurang memuaskan. Itulah kata guru pembimbingku mengenai hasil karyaku. Sebuah komentar yang benar-benar menyesakan namun membuatku tertawa sendiri. Malam ini aku pun masih begitu.

Haruskah itu menjadi keputusan akhirku. Menanyakan dengan jelas kepadanya secara terbuka. Akupun memandangi sebuah gambar yang ada dikalender pada dinding rumahku. Haruskah aku seperti itu.Tanya itupun tetap mengalir bagaikan sebuah darah yang terus menetes tanpa henti saat tubuhmu tergores sebuah bilah. Aku melihat gambar dikalender tersebut adalah sebuah agen mata-mata terkenal didunia. Dia adalah Mr. James Bond dengan kaca mata hitamnya serta sebuah kode rahasia yang tertera dilayar handpone nya. Terlihat tampak keren bagiku. Tapi haruskah aku memakai jaket tebal seperti yang dia kenakan digambar tersebut. Ah.. kurasa itu semua tidak kubutuhkan.

Aku menapaki ruang kamarku sejenak mengistirahatkan semua pikiran yang lagi kacau. Terpaksa kupaksakan ragaku untuk tidur meski pikiran dikepalaku belum ingin berhenti bermain kejar-kejaran. Ha ha seperti anak kecil saja. Besok adalah hari yang penting buatku. Aku harus memejamkan mata supaya aku lekas tertidur. Mungkin itu bisa membuat rasa kantuk datang. Sepertinya hal-hal indah sedang terjadi diluar sana. Namun keindahan yang lebih indah menurutku adalah saat aku mempunyai mimpi yang indah. Kutarik selimut dan meninggalkan sebuah kata-kata kecil yang kutulis dikertas. ‘’This time must be honest’’. Keheningan malampun terus berlanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...