Telur Ayam Yang Menetas


Telur ayam adalah satu bahan makanan yang disukai oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak sampai kake-nenek. Telur ayam bergizi tinggi, mengandung banyak protein. Namun telur ayam hanya berguna sampai disitu kalau hanya tetap menjadi telur. Bebeda dn. engan telur ayam yang menetas, kegunannya akan terus berkesinambungan. Jika menetas menjadi ayam jantan, dia bisa menjadi pejantan. Jika menjadi ayam betina, dia akan menghasilkan telur-telur yang lain. Tetapi, untuk bisa terjadi penetasan itu, ada  ‘’satu tokoh penting’’ yang tidak bisa ditinggalkan, yaitu induk ayam. Ada baiknya kita memperhatikan sejenak kepada proses penetasan itu.
                Induk ayam harus bersedia mengerami telur-telurnya. Dia harus mengalahkan segala keinginannya. Dia tidak bisa seenaknya sendiri melakukan kegiatan. Bahkan untuk makan, minum, dan  membersihkan diripun, dia tidak bisa melakukannya. Puasa yang dia lakukan adalah untuk menjaga suhu badannya supaya tidak berubah-ubah, sebab kehangatan yang stabil sangat diperlukan untuk bisa membuat telur-telur itu menetas menetas dengan baik. Diapun harus ‘’berpuasa’’ dari godaan ayam jantan yang akan mengajaknya untuk bersenag-senang. Ini bukan hal yang mudah, induk ayam itu sabar menunggu menetasnya telur-telur tersebut sampai 21 hari lamanya. Kalau hanya sehari dua hari dierami, maka telur-telur itu tidak akan menetas, bisa bisa malah membusuk.Bukan hanya itu, induk ayam itu harus memberikan perhatian penuh kepada telur-telur yang dieraminya. Dia harus memastikan bahwa semua telur dan semua bagian dari telur-telur itu mendapatkan kehangatan yang sama selama masa pengeraman. Dan, yang tak kalah pentingnya adalah dia akan menjaga telur-telur tersebut sedemikian rupa sehingga tidak diambil atau dirusak oleh pihak lain. Jangan coba-coba berusaha mengambil telur-telur yang sedang dierami itu, sebab induk ayam itu akan mematuk siapa saja yang mendekatinya. Dengan segala kekuatan dan kemampuannya, dia akan terus melindungi telur-telurnya dari ancaman’’musuh’’.
                Fakta pengeraman telur oleh induk ayam ini bisa menjadi gambaran tentang terahirnya sebuah karya yang berguna, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Tidak ada karya agung yang dihasilkan secara instan. Orang harus dengan sabar menunggu waktunya. Buka hanya sabar, tetapi juga harus fokus kepada apa yang sedang dikerjakannya, supaya setiap bagian dari pekerjaannya bisa diselesaikan dengan baik. Untuk bisa seperti itu perlu ada pengorbanan, yaitu dengan mengendalikan diri untuk tidak menuruti keinginan daging yang bisa mengalihkan perhatian kepada hal yang lain. Apapun yang berusaha merusak pekerjaannya, akan dia hadapi dengan sekuat tenaga. Dia tidak akan mudah putus asa dan menyerah pada keadaan. Mari kita berupaya seemikian rupa untuk bisa menghasilkan karya yang bisa dinikmati dan bermanfaat bagi banyak orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...