Hidup Adalah Jalinan Pilihan


By    Gulo Jr  | 04 November 2012  | Label : Manajemen Resiko

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menjumpai yang namanya sebuah pilihan. Pilihan-pilihan selalu datang dihadapan kita. Untuk menjadi bahagia,sedih,sukses, dan gagal, itu semua adalah pilihan kita sendiri. Untuk menjadi orang pandai, bodoh, atau yang maju dan terbelakang juga adalah pilihan kita.
Ada orang yang dengen entengnya berkata, ‘’saya memang gaptek.’’ Selesai! Tidak ada usaha dari dirinya untuk mengup-grade dirinya sendiri sehingga menjadi orang yang melek teknologi seperti orang-orang disekelilingnya. Maka jadilah dia orang yang tertinggal di belakang.

Jika kita memutuskan untuk tidak mau lagi belajar, maka kita akan tertinggal, ini adalah konsekuensi yang sangat logis karena ada banyak orang yang mau belajar dan mau mengubah kehidupan mereka.

Jika kita memutuskan untuk bermalas-malasan, maka posisi kita akan diduduki oleh orang lain dan kita tidak akan pernah dipromosikan karena ada orang-orang yang memilih untuk bekerja keras yang akan menggantikan posisi kita.

Jika kita memutuskan untuk mencoba, maka sekalipun beberapa kali gagal, namun setelah sekian lama, kita sudah berpindah tempat jauh didepan orang-orang lain yang tidak pernah mau mencoba sedikitpun juga.

Semua keputusan kita mengandung resiko. Kita harus berani mengambil keputusan dan menanggung resiko yang bakal terjadi sebagai akibatnya.

Suatu hari, ada seorang yang bertanya kepada petani apakah ia telah menanam gandum untuk musim itu. Petani itu menjawab, ‘’Belum, saya takut hujan tidak akan turun.’’ Orang itu bertanya lagi, ‘’Apakah Anda menanam jagung?’’ Petani itu menjawab, ‘’Tidak, saya takut akan diserang hama dan serangga.’’ Kemudian orang itu bertanya lagi, ‘’Jadi, apa yang Anda tanam?’’ Petani itu menjawab, ‘’Tidak ada. Saya tidak mau mengambil resiko.’’

Kesuksesan mencakup juga keberanian untuk mengambil resiko yang telah diperhitungkan. Mengambil resiko tidak berarti berspekulasi secara bodoh tanpa perhitungan. Camkanlah ini, apapun yang kita putuskan, pasti ada resiko yang terkandung di dalamnya.

Tertawa beresiko memperlihatkan kebodohan.
Menangis beresiko memperlihatkan kecengengan.
Bertemu orang lain beresiko memmperlihatkan keterlibatan.
Menunjukan perasaan beresiko menunjukan diri Anda yang sebenarnya.
Mengemukakan gagasan-gagasan, impian-impian Anda di hadapan umum beresiko kehilangan mereka.
Mencintai beresiko untuk tidak dicintai.
Hidup beresiko mati.
Berharap beresiko putus asa.
Mencoba beresiko gagal.

Tetapi resiko harus di ambil, karena bahaya terbesar dalam hidup adalah tidak mengambil resiko apapun. Orang yang tidak mengambil resiko apapun sebenarnya tidak melakukan apapun, tidak memiliki apapun, dan akan tidak berarti apa-apa. Mereka mungkin dapat terhindar dari penderitaan dan kesedihan, tetapi mereka tidak dapat belajar, merasakan, berubah, bertumbuh, mencintai atau menikmati hidup yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...