Latihan J

1.      Bayangkan Anda telah sampai pada tahap dimana Anda tidak merasa perlu lagi untuk menjelaskan diri Anda kepada orang lain. Bagaimana rasanya tidak harus membenarkan tindakan-tindakan Anda, meminta izin, atau menyampaikan permintaan maaf? Bagaimana Anda akan bersikap? Apakah kira-kira Anda akan bisa sampai pada taraf ini sebentar lagi?

2.      Bayangkan bahwa Anda tidak perlu lagi menanam kesan terhadap orang lain. Bagaiman rasanya? Bagaimana Anda akan bersikap kalau Anda tidak berusaha menanam kesan itu? Apa yang kira-kira akan Anda lakukan untuk sampai pada taraf itu?

3.  Yang paling mengkhawatirkan di dunia ini adalah jika kita diperbudak oleh kecemasan seperti: ‘’Kesan macaam apa yang akan aku berikan untuk orang lain?’’ Inilah yang mendorong orang untuk berusaha tampak pintar, mempesona, murah hati, dan lain sebagainya. Apakah Anda mengenal orang yang bersikap semacam itu? Bagaimana perasaan Anda terhadap orang itu? Bisakah Anda sadari bahwa jika seorang presiden atau orang lain bersikap seperti itu, ia pun akan sungguh-sungguh menjadi seorang budak?

Bahan Pertimbangan:
Mengutip apa yang dikatakan oleh George Santayana, ‘’Manusia adalah makhluk yang ingin selalu hidup bersama dengan sesamanya, tetapi lebih di dalam pikirannya daripada secara fisik. Mereka bisa menikmati jalan-jalan sendirian, tetapi mereka tidak suka apabila sendirian dalam pemikirannya.’’
Hal pertama yang harus diberikan dalam pendidikan manusia adalah kemampuan untuk menjadi diri sendiri dan keberanian untuk meyakini penglihatannya, pikiran dan hatinya, pengamatannya, pemikirannya, serta perasaannya. Setujukah Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...