Pernah suatu kali saya terlambat
masuk kelas pertama pada hari-hari yang sibuk. Lalu lintas tampak lebih lambat
dari biasanya, mobil yang saya kendarai hampir kehabisan bensin, dan saya
menumpahkan kopi dimobil.
Sementara berlari ke kelas, saya hampir bertabrakan dengan mahasiswa lain. Kata-kata yang tidak berguna muncul dalam
pikiranku, tetapi sebaliknya didalam hati saya merasakan adanya dorongan untuk
berdoa pada waktu itu. Saya meminta Tuhan memakai saya untuk menebarkan
kedamaian dan kasih saying. Segera, kemarahan saya mulai mencair dan saya dapat
merespon kembali dengan penuh kebahagiaan. Doa yang sederhana itu mengubah
hidup saya.
Malam itu kemudian saya mulai
merenung, Mengapa Tuhan tidak segera menjawab doa-doa yang saya panjatkan?
Doa-doaku setiap pagi biasnya penuh dengan permintaan penting, tetapi doa yang
kupanjatkan sambil berlari itu langsung dijawabNYA. Kemudian muncul dalam
benakku bahwa kita lebih sering memperhatikan yang telah kita terima dari
Tuhan, tetapi terlambat mengetahui apa yang Tuhan kehendaki dari kita.
Ada sebuah kunci doa yang
berkuasa. Ketika kita merasa bergembira karena Tuhan, keinginan hati kita akan
menjadi keinginan hati-NYA juga. Oleh karena itu, apa yang kita minta akan
diberikan-NYA, karena semua itu sesuai dengan yang Dia kehendaki pada hidup
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar