Melompatlah dan Rasakan


By :      Gulojr |  30 Oktober 2012  | label : Manajemen Resiko


Saat Anda ingin meraih sesuatu yang berharga dalam hidup ini, apakah Anda terlalu mencemaskan sesuatu kepada apa yang akan menimpa Anda bila hal tersebut anda lakukan. Bila Anda menjawab Ya, pasti Anda sekarang hanyalah sebuah ide yang tak pernah terwujud dan ide tersebut akan mati bila tidak ada yang meneruskannya. 
Lalu kenapa Anda melakukan hal tersebut. Sangat menggelikan melihat orang diluar sana banyak yang menjadi kecewa lantaran keputusan yang dibuat oleh orang lain kepada mereka menyebabkan mereka tidak bisa melakukan sesuatu yang sangat mereka inginkan. Itu semua karena ketidakmampuan diri dalam memandang sebuah tantangan atau masalah yang menghadang. Sebelum mereka melakukannya, mereka telah mengarahkan pikiran mereka sendiri untuk masuk kedalam sebuah kurungan mental. Jadinya mereka merasa diselimuti oleh perasaan yang membatasi diri untuk maju dan berkembang. 

Saya ingin membuat Anda terhilang dari pikiran semacam itu. Jika Anda mau, berikanlah imajinasi Anda kedalam sebuah ilustrasi yang saya gambarkan berikut ini:
Anda sedang duduk lantaran depresi karena persoalan sederhana yaitu Anda takut untuk melakukan sesuatu. Saya datang dan menghampiri Anda dengan baju training. Saya akan melatih Anda. Kemidian Saya mengajak Anda pergi kesuatu tempat. Anda mau dan mengikuti saya.

       Tempat itu adalah sebuah lapangan yang luas dan terlihat ditengahnya sebuah batu besar yang tingginya 2 meter. 
''Lalu apa yang harus saya lakukan, pelatih?''
''Baik, kita berdua sedang berdiri diluar lapangan tersebut. Saya ingin anda mengambil ancang-ancang dan berlari melompati batu besar tersebut hingga sampai kesisi yang satunya. Saya hanya mengawasi Anda dariluar lapangan saja.''
‘’Tapi pelatih, batu tersebut sangat tinggi. Saya tidak mungkin bisa melewatinya’’.
‘’Kalau begitu kita lihat saja dulu’’
Kemudian Anda siap untuk berlari dan akhirnya Anda mengambil ancang-ancang untuk melompat, saat sudah dekat dengan batu besar tersebut andapun melompat, namun Anda menabrak batu tersebut.
Kemudian Anda memanggil saya dari kejauhan.
‘’Lihatlah saya hanya mampu melompat 1 meter dan saya menabrak batu itu’’ Saya memandangi Anda dari kejauhan dan memanggil Anda untuk datang.
‘’Baiklah, apakah tadi Anda sudah fokus pada batu tersebut?’’
‘’Ya’’ sahut Anda
‘’Lalu kenapa Anda gagal?
‘’Saya takut saat saya sudah berhadapan dengan batu tersebut’’
‘’Kalau begitu coba sekarang Anda visualisasikan seolah-olah Anda sedang melompati batu besar tersebut dan mendarat pada sisi yang satunya tanpa ada rasa ketakutan, sekarang cobalah lagi’’
‘’Ya, baiklah’’
Anda pun berlari lagi dan saat Anda berhadapan dengan batu tersebut Anda sudah tidak takut lagi tetapi Anda hanya mampu melompat 11/2 meter dan belum bisa melewati batu tersebut. Anda lalu bertanya dan meminta solusi lagi kepada saya.
‘’Baiklah ini yang terakhir yang dapat Saya berikan untuk Anda, tidak ada nasihat lain tidak ada lagi selain latihan berulang-ulang’’ lalu Anda mendengarkan apa yang saya katakan dan Anda mempraktekannya. Anda terus berlatih melatih lompatan Anda. Dan pada akhirnya Anda melakukannya. Anda berhasil.
‘’Selamat kepada Anda’’ itulah kata-kata dari saya, ‘’tetapi bagaimana akhirnya kamu bisa melewati batu besar itu?’’ lalu Anda menjawab dengan nada yang merendah.

‘’Pertama, Saya harus mempunyai sebuah kemauan untuk dapat melewati batu tersebut setelah itu Saya harus benar-benar memfokuskan diri pada apa yang saya hadapi dan ketika rasa takut itu muncul Saya mengubahnya sebagai sebuah tantangan yang harus segera dihadapi, kemudian Saya membayangkan saat kaki saya menghentakan tanah dan kemudian melompat melewati batu tersebut, saya bisa merasakan betapa ringannya diri tubuh saya dan saya juga bisa merasakan terpaan angin yang menyentuh wajah saya hingga akhirnya saya berhasil mendarat kesisi yang satunya,’’Terima kasih pelatih atas saran-sarannya, sekarang Saya lebih percaya diri’’.

‘’Itu bukan karena Saya, Saya hanya menunjukan bagaimana caranya, Anda sendirilah yang melakukannya. Itulah kekuatan yang ada pada diri Anda sebenarnya. Saya hanya mencoba menariknya keluar.’’

Kemudian setelah itu Anda pun tersadar dan mendapati bahwa diri Anda lebih percaya diri dan lebih berani dari sebelumnya. Bukalah mata Anda terhadap cara Anda memandang suatu hal, kekuatan terbesar itu ada didalam diri Anda, jadi Anda harus meyakinkan diri sendiri bahwa Anda Bisa!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...