Retret Tanpa Rencana


Pekerjaan-pekerjaan dikantor membuat saya sangat sibuk, dan karena hari raya sudah semakin dekat, banyak pula pekerjaan yang harus saya selesaikan dirumah. Saya merasa lelah sekali, dan kemudian, beberapa hari sebelum hari raya tiba , saya tererang flu berat. Semua kegiatan saya langsung terhenti. Saya kecewa karena rencana-rencana dihari raya terpaksa dibatalkan. Kemudian saya menyadari bahwa saya tidak bisa mengontrol datangnya penyakit, namun saya bisa mengontrol bagaimana sikap saya saat menghadapinya.

            Daripada marah, saya memegang nasihat dari kata-kata yang pernah diucapkan guru saya ’’Pergilah ketempat yang sunyi … dan beristirahatlah seketika.’’ Saya menerima waktu ini sebagai hadiah untuk menikmati kehangatan dan kedamaian dalam hidup. Dalam suasana hening, saya gunakan waktu untuk beristirahat dan menyegarkan diri, baik secara fisik, rohani, dan emosi. Sungguh, saat itu merupakan’’retret pribadi’’ yang paling bermakna bagi hidup saya. Saat itu saya mengakhiri masa-masa dihari raya bukan dengan rasa lelah, melainkan dengan jiwa raga yang sudah diperbaharui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...