Suatu hari diwaktu sore yang
cerah. Seorang wanita berjalan melintasiku. Sosoknya sangat anggun dan
mempesona. Dia tidak sengaja menjatuhkan sesuatu saat berjalan dan dia tidak
tahu. Aku yang melihatnya segera mengambilkan untuknya. Kemudian aku memanggil
wanita itu yang sudah berjalan agak jauh. Ternyata dia mendengarku dan menoleh.
Kemudian aku berjalan mendekatinya.
‘’Iya, ada apa?”(sebuah lekungan senyum manis dari bibirnya
terbentuk)
‘’Permisi nona, anda menjatuhkan sesuatu’’
‘’Oh, terima kasih banyak’’ (dengan tersenyum dia mengambil barangnya kembali)
‘’Iya kebetulan saya tadi melihatnya, jadi saya mengambilnya.
Nona mau kemana?’’(tanyaku kepadanya)
‘’Saya mau pulang kerumah, hari sudah mau petang saya takut
adik-adik saya mencemaskan saya’’
‘’Oh, baiklah kalau begitu. Hati-hati dijalan.’’
‘’Terimakasih :)’’
Aku tidak sempat menanyakan namanya, karena wanita tersebut
terlihat terburu-buru dan segera berjalan dengan cepat. Akupun juga segera
pulang kerumah.
Bentangan cahaya kekuning-kuningan
semakin tanpak memerah dilangit, membuat bayangan orang yang melintas semakin
pekat dan gelap.
Semakin tampak petang namun segera berganti dengan deretan
lampu-lampu kota yang menyala.
Malam itu suasana sangat dingin, hingga terasa menembus ke
tulang-tulangku. Dengan jaket tipis yang aku kenakan tak membuatnya seperti
berfungsi. Aku hendak pergi kesebuah warung kecil untuk membeli makanan. Aku
merasa perutku sudah mulai keroncongan.Lalu aku mampir kesebuah warung makan
langgananku. Suasana warung yang sudah ramai dengan pengunjung dari berbagai
kalangan. Namun ada yang lain pada malam itu. Ketika hendak makan, tiba-tiba
aku melihat wanita yang tadi sore kujumpai. Dengan tas kecil yang dia kenakan,
diapun segera masuk menuju dapur warung makan tersebut. Aku terus
memandanginya, namun tidak lama karena dia sudah menghilang dibalik pintu.
Seperti biasa aku menghabiskan
waktu untuk mengobrol dengan teman-temanku. Ditemani dengan secangkir kopi dan
gurauan – gurauan kecil yang selalu membuat malam terasa hangat. Tek terasa
sudah lewat jam sebelas malam saat aku melihat jam tanganku. Kamipun terpaksa
menghentikan obrolan seru kami, karena warung sudah mau tutup. Teman-temanku
satu persatu mulai pergi kerumah masing-masing.
Aku pun hendak pulang. Tapi
tiba-tiba muncul wanita tadi mengucapkan terima kasih kepada pemilik warung
tersebut dengan tersenyum. Tampak aku melihat dia memegang sebuah kantong
plastik hitam ditangannya. Dia pun hendak pergi. Tapi saat dia melihatku dia
hanya tersenyum dan langsung pergi. Aku bertanya kepada pemilik warung tersebut
tentang wanita itu. Sang pemilik warungpun bersedia bercerita sedikit
kepadaku tentang wanita tersebut.
Katanya dia adalah pegawai baru diwarungnya. Dia sungguh kasihan. Dia sudah
tidak punya orang tua lagi, katanya keduanya mengalami kecelakaan saat
mengendarai sepeda motor. Dan dia kini hanya tinggal bersama kedua adiknya
disebuah rumah kontrakan kecil.
Setelah
mendengar cerita mengenai wanita tersebut, aku beranjak pergi. Akupun berlari
dijalan yang kulintasi tadi sore. Tampak kejauhan aku melihat wanita tersebut
lalu aku mengikutinya dari belakang. Hingga sampailah dia pada sebuah rumah
kecil dan segera mengetok pintu dan memanggil nama seseorang yang ada
didalamnya. Tampaknya pintu rumahnya terkunci dari dalam. Setelah pintu rumah
itu terbuka, munculah kedua anak kecil yang kira-kira masih berusia seperti
anak kelas empat sekolah dasar. Mereka sepertinya gembira saat menyambut wanita
itu. Kemudian masuklah wanita tersebut kedalam rumah itu dan menutup kembali
pintunya.
Rasa
penasaranpun muncul dipikiranku. Rasanya ingin mengetahui lebih jauh apa yang
sedang mereka lakukan. Aku berencana untuk mendekat dan menguping pembicaraan
mereka. Namun menguping pembicaraan orang lain adalah suatu perbuatan yang
tidak baik. Aku pun mulai ragu-ragu. Pada akhirnya aku memilih untuk pergi
meninggalkan rumah itu. Mungkin lebih baik untuk bertanya kepadanya secara
langsung daripada sembunyi-sembunyi seperti ini. Dan akupun beranjak pulang…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar