SHAKESPEARE, dalam Babak II Julius Caesar, menampilkan
Caesar berkata kepada istrinya, Calpurnia pada hari kematiannya:
Pengecut mati berulang kali sebelum kematiannya;
Pemberani tidak pernah mencicipi kematian kecuali sekali;
Dari semua keajaiban yang telah aku dengar;
Tampak bagiku yang paling aneh yang diketahui manusia; Melihat bahwa
kematian, satu akhir yang pasti;
Akan datang ketika dia harus datang.
Apabila Caesar benar-benar mengetahui tidak adanya rasa
takut, maka dia benar-benar orang yang luar biasa.
Rasa takut merupakan sisi universal dari sebuah pengalaman
manusia. Rasa takut ini telah menyengsarakan dan menyiksa umat manusia semenjak
awal penciptaannya.
Dahulu, Nenek moyang primitive kita menggigil ketakutan didalam
gua, menjadi takut karena diteror oleh kilatan petir dan gelegar suara
halilintar, atau menatap bayang-bayang ketakutan pada gerhana matahari atau
lesatan meteor.
Manusia zaman sekarang duduk dikantornya yang nyaman dan
menggigil ketakutan oleh bahaya keganasan perang, atau menunggu sesuatu hal
yang ia belum tahu dengan cemas.
Kedua manusia ini terpisahkan oleh waktu selama ribuan
tahun. Sebuah jurang besar memisahkan mereka dalam tingkat budaya. Yang satu
tidak tahu apa-apa; satunya lagi berpendidikan. Yang satu tampilannya kusut;
satunya bersih dan berbusana rapi. Yang satu tidak mengalami satupun pelajaran
disekolah; satunya bergelar sarjana insinyur. Tetapi kedua-duanya sama dalam
hal ketakutan.
Rasa takut adalah nilai penentu umum dari segenap umat
manusia Rasa takut menghambat perkembangan kepribadian. Rasa takut membuat kita
ragu, tidak yakin, malu. Dia menahan kita dari upaya keras dan mantap untuk
meraih takdir kita.
Apabila kita ingin mengembangkan kepribadian kita secara
memadai maka kita harus mengetahui cara-cara menaklukan rasa takut dan
menurunkan kadar kekuatannya sedikit demi sedikit.
Lihatlah orang-orang yang Anda kenal di sekeliling Anda.
Perhatikan bagaimana rasa takut, sikap pengecut, rasa malu, dan persepsi
negatif mengendalikan hidup mereka,
membanting mereka dan menghambat mereka dari melakukan hal-hal yang seharusnya
dilakukan, dari mencapai apa yang seharusnya mereka capai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar