Pertanyaan Terpenting


Selama bulan kedua saya di sekolah perawat, dosen kami memberikan beberapa soal yang harus dijawab. Saya adalah mahasiswa yang cukup teliti dan serius belajar, sehingga dengan mudah saya mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang ada. Hingga akhirnya saya tiba pada pertanyaan terakhir, ‘’Siapa nama wanita yang membersihkan sekolah ini?’’

Bagi saya pertanyaan ini semacam lelucon. Sebenarnya saya sudah sering melihat wanita itu. Perawakannya tinggi, rambut hitam, usianya sekitar 50-an, tetapi mengapa saya harus mencari tahu namanya? Saya membawa kertas saya dengan pertanyaan terakhir yang saya biarkan kosong.

Sebelum kelas usai, seorang mahasiswa bartanya apakah pertanyaan terakhir tadi akan diperhitungkan juga di dalam penilaian nanti. ‘’Tentu saja, ‘’jawab sang dosen. ‘’Di dalam karier ke depan, kalian akan bertemu dengan banyak orang yang berbeda.
Namun mereka semua berhak mendapatkan perhatian dan kepedulian. Tidak cukup hanya dengan tersenyum dan berkata ‘halo’ kepada mereka, ‘’lanjut sang dosen.

Saya tidak akan melupakan pelajaran itu. Saya juga mencari tahu bahwa nama wanita yang membersihkan sekolah kami, namanya adalah Dorothy.

Memperhatikan semua orang siapa pun dia, merupakan kewajiban kita. Sebagian orang hanya tertarik untuk mengenal lebih dekat dengan orang-orang penting, berpengaruh, dan bisa mendatangkan keuntungan. Sedangkan mereka yang hina dan dianggap tidak bisa mendatangkan keuntungan apa-apa, tidak dipedulikan. Semua ini merupakan filosofi dunia yang sudah menghancurkan sendi-sendi kemanusiawian kita

Ayo! Semua kita jangan seperti itu. Pedulilah kepada orang lain, memang kita tidak harus melakukannya secara berlebihan, tapi pada dasarnya kita semua tahu bagaimana menunjukan perhatian dan kepedulian terhadap orang-orang lemah.

Pedulikanlah yang lemah, berikanlah hati yang penuh belas kasihan kepada mereka. Ingat dosa tidak selalu berhubungan dengan apa yang kita lakukan, tapi juga apa yang tidak kita lakukan.


”Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.’’  (Injil Yakobus 4 : 17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...