Tugas Perkembangan Remaja



Tugas perkembangan ada dalam setiap tahap kehidupan. Tidak hanya untuk remaja namun dari kanak-kanak hingga dewasa lanjut.Setiap tahap kehidupan memang telah memiliki tugas perkembangannya masing-masing.

Tugas perkembangan remaja perlu diketahui para remaja agar dapat dijadikan acuan bagi masa berikutnya yaitu masa dewasa dan perlu diketahui pula oleh para orangtua dan guru agar dapat membimbing putra-putri/murid-muridnya untuk dapat melewati masa-masa “penuh badai” tersebut dengan baik .

Adapun tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut:
1) Menerima kondisi fisik dan menggunakan tubuh secara efektif.
Artinya seorang remaja bisa belajar menerima diri sendiri, bentuk tubuh, bentuk wajah, dll. Menggunakan tubuh secara efektif berarti juga harus bisa merawat dan menjaganya. Tidak melakukan perbuatan yang belum waktunya dilakukan seperti hubungan intim sebelum menikah. Mengapa? Karena remaja bisa terkena infeksi menular seksual atau terjadilah kehamilan yang tidak diinginkan. Selain itu, dampak psikologis yang ditimbulkan tidaklah sebentar, melainkan berkepanjangan.

2) Dapat menjalin hubungan yang baru dan lebih matang baik dengan teman sejenis atau lawan jenis.
Remaja diharapkan sudah mampu untuk menerima pertemanan atau persahabatan tidak hanya dari teman putra atau putri saja, tapi dari keduanya. Selain itu, kremaja diharapkan mampu untuk menjaga dan memelihara hubungan yang sudah terjalin dengan baik. Dengan kata lain, bila terjadi konflik atau masalah dalam hubungan yang sudah terjalin, maka mereka dapat menyelesaikannya dengan cara yang matang. Tidak dengan cara-cara agresif atau sebaliknya malah menjadi pasif, tapi menyelesaikan segala masalah dengan cara asertif dan berusaha mencari penyelesaian yang dapat menguntungkan semua pihak.
Perilaku Asertif: Cara berperilaku dimana perasaan atau pandangan diungkapkan secara terus terang tanpa melukai perasaan atau merendahkan harga diri orang lain.

3) Dapat menerima peran jenis kelamin.
Belajar menerima peran jenis kelamin artinya, belajar untuk menerima diri sebagai seorang perempuan atau laki-laki sesuai dengan jenis kelaminnya.

4) Mencapai kemandirian secara emosional, baik terhadap orangtua maupun terhadap orang dewasa lainnya.
Contoh dari mencapai kemandirian secara emosional antara lain, belajar menghargai perbedaan yang ada, seperti perbedaan pendapat serta mampu mengenali emosi dan menempatkannya secara tepat. alah yang ada tanpa perlu terlalu banyak bergantung pada orangtua.

5) Mempersiapkan karir dan kemandirian ekonomi.
Sebagian besar dari remaja ketika ditanya tentang karir jawabannya banyak banget sampai keliatan kalau sebenarnya mereka masih bingung. Agar mereka tidak bingung dan semakin mantap menentukan bidang apa yang nanti akan ditekuni, sebaiknya orangtua atau guru membantu mereka untuk mempersiapkan diri dari sekarang.
Cara mempersiapkannya dapat dilakukan dengan mengenali bakat, kemampuan dan minat yang dimiliki. Jika perlu lakukan konsultasi pada ahlinya, yaitu psikolog untuk mengetahui minat, bakat, dan kemampuan diri .

6) Mempersiapkan diri secara fisik dan psikis untuk menikah dan menghadapi kehidupan berumah tangga.
Makna lain dari mempersiapkan diri secara fisik dan psikis untuk menikah dan berumahtangga adalah mampu menjaga dan memelihara organ reproduksi dengan baik. Kemudian, memiliki rencana terhadap masa depan yang akan dijalani serta konsep sebuah keluarga yang ideal dan bertanggung jawab.

7) Mengembangkan keahlian intelektual dalam hidup bermasyarakat.
Dalam mengembangkan keahlian intelektual di masyarakat remaja diharapkan mampu mengembangkan keahlian yang dimiliki untuk mempersiapkan masa depan. Misalnya kalau ingin menjadi seorang dokter, mereka dapat memilih kuliah di fakultas kedokteran dan mengembangkan keahlian itu tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk bakti pada masyarakat dan mengabdi pada Tuhan.


8) Mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab.
Mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab artinya remaja diharapkan sudah mampu untuk ikut aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Menunjukkan perhatian pada masalah sosial yang terjadi, dapat berlaku sesuai dengan norma yang ada dan mampu beradaptasi dengan lingkungan.

9) Memiliki nilai-nilai yang digunakan sebagai pedoman hidup.
Remaja diharapkan sudah memiliki nilai-nilai yang akan digunakan dalam kehidupan. Misalnya, tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, tidak memakai obat-obat terlarang. Tidak melakukan perbuatan yang akan merugikan orang lain, atau melakukan perusakan lingkungan serta menanamkan rasa kasih sayang terhadap semua makhluk.
Berhasil atau tidaknya seorang remaja menjalani tugas perkembangan selain tergantung pada diri remaja itu sendiri,juga perlu didukung oleh orangtua dan guru sebagai pembimbing mereka.
  • :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...