Bunga

Bunga kau tak menyebutkan wangimu
Bunga kau tak menyebutkan keindahanmu
Walaupun setangkai layu kau tetap tak ingin tau
Meski guratan di daunmu kau ingin menulis sesuatu, sesuatu yang tak ingin mentari dan bulan tau
Sesuatu yang tak ingin mawar menjadi kelambu jahat
Seperti melati yang menerbangkan janji-janji
Begitulah senyumu padaku,namun kau tak bersuara, kau membisu, saat hewan-hewan yang sedang lewat mematahkan tangkaimu, kulihat engkau menangis, dan akupun bersedih.
Mungkin air takkan pernah kau minum lagi, mentari tak pernah kau hirup lagi
Namun jika boleh wahai bunga, aku ingin menghidupkanmu kembali
Meletakanmu kembali pada orbit yang saling berdekatan dengan kekasihmu
Menangkap gambar bayangmu dikameraku
Meletakanmu pada mawar-mawar cinta
Dan memahkotaimu dengan pelindung emas yang megah
Dan kini yang tinggal hanya senyummu yang bergantung pada nasib, nasib bunga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...