Kalimat yang menjadi judul tulisan ini 
dilontarkan oleh Geoff Barker, seorang penasihat pencitraan dari 
Australia. Kurang lebih seperti itulah kesimpulan Geoff setelah sekian 
lama melakukan survey dan penelitian terhadap prilaku kaum lelaki.
''Siklus pertumbuhan perempuan 
dimulai dari bayi, menjadi anak kecil, kemudian berkembang menjadi 
seorang perempuan dewasa sementara laki-laki memulai pertumbuhannya dari
 bayi, kemudian menjadi anak kecil, dan berkembang menjadi seorang anak 
dewasa.''
Pada dasarnya sampai kapan pun lelaki akan tetap menjadi anak-anak sekalipun chasing-nya telah berubah keriput dan beranjak renta.
 
Dia akan lebih memprioritaskan kesenangannya melakukan hal-hal yang dia sukai dengan sangat alami.
misalnya menonton tim sepakbola kesayangannya bertanding dari pada mikirin genteng rumah yang pecah.
Dia akan lebih memprioritaskan kesenangannya melakukan hal-hal yang dia sukai dengan sangat alami.
misalnya menonton tim sepakbola kesayangannya bertanding dari pada mikirin genteng rumah yang pecah.
Apa yang menjadi Skala Nilai Kebutuhan 
(SNK) seorang lelaki memang sering bertolak belakang dengan SNK 
perempuan. Solusinya adalah mengubah segala hal yang bertentangan dengan
 kebutuhannya menjadi berhubungan mesra dengan apa yang menjadi 
prioritasnya.
Atap rumah sudah lebih dari seminggu 
bocor. Ketika kamu mengadukannya kepada cowokmu yang saat itu sudah 
menjadi suamimu paling-paling dia akan menjawab “Nanti Abang perbaiki!” 
atau merespons dengan rangkaian kata “Sabar, ya sayang!”
Coba kamu bikin prolog dengan cerita 
bahwa nanti malam stasiun televisi kesayangannya akan menyajikan 
tayangan langsung pertandingan La Liga antara Real Madrid melawan 
Barcelona. Seperti biasanya dalam pertandingan akbar seperti itu 
kawan-kawannya akan datang ikutan nobar (nonton bareng). Untuk menambah 
asyiknya nobar, sampaikan juga bahwa kamu sudah menyiapkan kopi toraja 
dan pisang goreng kegemarannya. Lantas kamu kutip kata-kata saya ini: 
“Apa jadinya jika sedang asyik nobar tiba-tiba hujan turun dengan 
derasnya sementara atap rumah bocor pas di atas lokasi tempat nonton 
kawan-kawanya. “
Dijamin seribu persen atap rumah bocor 
yang tadinya menduduki peringkat ke seratus sekian dalam daftar 
prioritasnya tiba-tiba melonjak jadi Skala Nilai Kebutuhan nomor wahid.
Kesimpulannya yang bisa kita pelajari adalah setiap pria memiliki kecenderungan untuk bertingkah seperti layaknya pikiran anak-anak, namun perilaku tersebut bisa berubah asal pasangannya mau berusaha mendidiknya dengan kasih sayang. 
 
 
 
Bnr bgd c,,,
BalasHapuskita sebagai wanita harus mbisa lebih peka akan ada'a siklus pria yg seperti karet itu
kdg menjauh semampu'a namun akan kembali merapat tanpa brsa ada yg berubah :D