Harta?



Setelah berulang-ulang menyuruh kami berhenti, ayah masuk; ia mengangkat papan permainan monopoli dari lantai.’’ Sudah ayah bilang,’’katanya, ‘’Sekarang waktunya tidur!’’ Rumah-rumahan, hotel-hotelan, dan mainan lainnya yang telah kami’’beli’’, termasuk uang mainan segera berhamburan dan lenyap.


            Bagi kami saat itu, permainan tersebut sepertinya nyata. Kami dapat mengambil kartu dari sisi’’kesempatan’’ dan harus tinggal dirumah sakit, atau lebih buruk lagi, mendekam dipenjara! Saat ingat permainan yang tiba-tiba diakhiri, saya melihat begaimana pembuat permainan itu mencontoh ralitas. Semua rencana yang kita buat dengan hati-hati, semua harta dan uang yang kita kumpulkan dapat lenyap dalam sekejap. Dengan satu pukulan, tragedy dapat menghancurkan semua rencana yang kita buat dengan teliti.

            Ketika mengingat kembali permainan monopoli itu, saya merenungkan apakah sebagai orang dewasa kita bergantung pada uang dan harta untuk memberi rasa aman? Tetapi tidakkah kita melihat bahwa harta duniawi akan menjadi pudar? Harta tidak dapat memberikan keamanan yang kita  butuhkan. Hanya harta yang kita simpan di surga yang tetap kekal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...