Melihat Kedalam Diri Seseorang


Suatu ketika saya sedang bepergian kesebuah daerah yang sangat asing karena sebuah penugasan dari kantor tempat saya bekerja. Tugas saya adalah memberi bantuan dan pelatihan kepada penduduk didesa tersebut. Setelah sampai ditempat tersebut saya mengambil kontrakan disalah satu daerah yang sangat sepi penduduknya. Menurut cerita dari rekan-rekan kerja saya penduduk didaerah yang sekarang saya tinggali tersebut sangatlah kejam dan berwatak keras.


Lalu suatu malam saya kehabisan perbekalan makan. Sayapun pergi keluar menuju sebuah warung kecil yang letaknya cukup jauh. Sesampainya disana sudah ada sekelompok orang yang berkumpul dan berbincang-bincang. Ketika saya akan membeli sebuah makanan saya melihat disekitar banyak orang-orang yang memandangi saya. Pada saat itu saya berpikir bahwa mereka sedang merencanakan sesuatu yang buruk kepada saya apalagi saya adalah seorang pendatang baru ditempat itu.

Tanpa banyak kata lagi setelah membayar makanan yang saya beli, sayapun segera cepat-cepat pergi dari warung tersebut dan saya kaget ketika ada seseorang berperawakan tinggi dengan kumis yang lebat memegang pundak saya dari belakang,dan berkata ‘’Anda orang baru ditempat ini ya, Saya sebagai ketua adat ditempat ini berterima kasih karena anda mau membantu desa kami ini?.’’

            Kemudian setelah masa penugasan saya selesai, saya kembali ketempat asal saya. Saya mengenang kembali peristiwa yang terjadi pada malam itu. Dan kesokan harinya saya menemui rekan-rekan kerja saya dikantor dan mempresentasikan tugas saya sewaktu didesa tersebut. Pada akhir presentasi saya mengatakan kepada seluruh rekan-rekan kerja yang hadir pada waktu itu agar tidak berprasangka buruk terhadap siapapun, sebaliknya kita harus berhenti sejenak untuk memperhatikan orang lain dan mencari kesempatan untuk berbicara kepada mereka.

            Demikianlah para pembaca semua. Ini semua disebabkan karena adanya sebuah perbedaan, baik itu berbeda bahasa,budaya,ras,&agama. Kebanyakan itulah yang terjadi pada diri kita sekarang. Kita selalu menganggap perbedaan itu adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya. Bagaimana bisa anda berkata seperti itu. Bukankah diantara kita sendiri sudah berbeda pemikiran dan tanggung jawab atas peran yang kita jalankan masing-masing. Jadi jangan menilai seseorang itu buruk atau jahat hanya karena orang lain mengatakan sesuatu yang buruk/jahat kepadanya. Jangan hanya menilai seseorang hanya dari luarnya saja karena itu dapat memperdaya. Karena kita tak pernah tahu isi hatinya. Bisa saja kita salah menafsirkan orang tersebut.

Kiranya sekarang  kita dapat melihat lebih mendalam pada apa yang ada dalam diri seseorang bukan hanya dari prasangka kita saja tetapi juga lebih kepada melihat isi hatinya karena yang terpenting adalah apa yang ada didalam hati .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...