Suzhou, Tiongkok, inilah tempat dimana sebuah kisah nyata
tentang gadis berhati mulia terjadi.
Seperti biasa, seorang pengemis tua duduk
diatas papan roda miliknya. Sambil menjulurkan tempat sedekah miliknya pengemis
yang ternyata cacat tersebut terus memperhatikan orang yang lalu lalang
didepannya.
Tentu saja harapannya adalah tidak ada turun hujan sehingga punya banyak kesempatan untuk mendapatkan belas kasihan orang, karena pada dasarnya jalan disitu ramai kalau cuaca sedang cerah.
Namun, hari itu cuaca tidak bersahabat dengannya. Tiba-tiba
saja turun hujan, pengemis itu bingung, tetapi apa mau dikata, dia tidak bisa
lekas beranjak dari tempat faforitnya untuk mengemis tersebut. Dengan sangat
pelan dia mulai berpindah dengan tetap memakai papan berodanya. Tentu saja
gerakannya ini tidak cukup untuk menghindar dari guyuran hujan.
Namun, sebelum hujan semakin bertambah deras, seorang gadis
berlari dari pinggir toko dimana dia berdiri, membawa payung yang sudah dia
buka dan memayungi pengemis tersebut. Untuk beberapa menit, pengemis dan gadis
itu terlindung dari guyuran air hujan. Dengan setia gadis mengiringi gerakan si
pengemis yang hendak menepi ketempat teduh. Sayangnya, hujan semakin deras
disetai angin. Bisa dipastikan bahwa payung itu tidak mampu melindungi kedua
insan tersebut.
Tanpa dikomando, si gadis lalu mengarahkan payungnya lebih
kearah si pengemis. Sementara itu, dia
membiarkan tubuhnya diguyur air hujan. Memang si gadis tidak bisa
sepenuhnya berhasil dalam melindungi pengemis itu, tetapi paling tidak si
pengemis tidak kebasahan seluruh tubuhnya, terutama kepalanya. Beberapa saat
hujan reda. Gadis itu pulang dengan pakaian ditubuhnya yang basah kuyup.
Bagaimana setelah membaca cerita tadi, apakah Anda merasa
terharu? Kebanyakan dari kita menganggap perbuatan sang gadis itu semata-semata
hanyalah untuk mencari sensasi, atau hanya ingin menonjolkan kebaikan di muka
umum. Tetapi suatu hal yang pasti tidak semua orang rela mau melakukan hal seperti
itu. Perbuatan gadis tersebut memanglah tidak seberapa atau mungkin juga tidak
spektakuler namun hal yang pasti si gadis itu menunjukan hati yang mulia yang
mesti kita teladani.
Tidak pernah ada kata terlambat untuk berbuat baik, menolong
sesama, atau menunjukan sisi kemanusiaan kita. Mungkin hal itu dianggap kurang
popular lagi dizaman modern ini. Namun, sebagai manusia yang mempunyai hati
sudah sepantasnya kita harus menunjukan kepedulian kita. Bukan semata-semata
untuk kepentingan diri kita sendiri, atau agar dianggap menjadi manusia paling
baik, tetapi hanyalah untuk menolong orang lain dengan kerelaan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar