Hatilah Yang Memilih

Awal bulan ini semuanya serba meningkat, dari harga sembako sampai kebutuhan sekolah semuanya naik. Perkenalkan Saya Leo, bulan ini benar-benar sibuk karena bakal berganti teman sekelas dan guru pengajar.


Dia yang ku taksir benar-benar anggun dan bisa dibilang cakep, namanya Ratih. Diam pun Saya suka apalagi saat dia tersenyum.
Pada saat itu Saya teringat kembali peristiwa ketika ada teman sekelas Saya yang pintar namanya Rian, dia bertengkar gara-gara Ratih, waktu itu jam pelajaran kosong, jadi seisi kelas menonton perkelahian Rian dan seorang teman Saya yang lain yang bernama Febro. Mereka saling mengolok-olok hingga adu pukul tak terelakkan, Ratihpun hanya diam saja, Saya pun ikut terbawa suasana namun akhirnya Saya melerai mereka berdua. 


Kejadian itu membuat Saya mengerti kalau mereka tidak menggunakan akal mereka, jelas-jelas Ratih diam seakan dia tidak peduli. Kejadian itu sudah lama berlalu hingga Kami lulus sekolah tak ada kabar lagi tentang Ratih, terakhir kali Saya melihat dia bersama Pria yang agak parubaya menggendong seorang anak kecil setelah Saya tahu itu anaknya.

Saya kembali membayangkan perkelahian waktu itu,akhirnya bukan Rian,bukan Febro yang jadi suaminya melainkan orang lain. Dalam hati Saya merasa sedih kepada teman Saya, namun apa dikata ternyata Kita tidak tahu siapa jodoh Kita. Manusia berencana tetapi Tuhan yang menentukan.

Hari sudah sore, tubuh ini terasa pekat karena cuacanya masih panas, aku pun mengambil segelas air dan kuambil secarik kertas, kutulis di situ nama yang aku inginkan menjadi istri saya kelak, hingga pada akhirnya Saya pindah rumah dan tulisan itu entah kemana, Saya ingin mencarinya tapi seakan-akan keyakinan Saya mengatakan "hatilah yang memilih siapa yang akan Kita cintai dan waktu yang akan menjawabnya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...