Tidak Lagi Menangis karena Kenangan

Betapa bahagianya punya kekasih. Menangislah, tidak apa-apa.. 
"hah, kenapa aku menangis?"begitulah yang terjadi dengan Rian seorang pemuda yang tadinya periang, menangis di tengah derasnya hujan yang mengalir membasahi tubuhnya di malam itu. Tampak lampu-lampu kota menyinari tubuhnya dari segala sisi.
Perpisahan, itulah penyebabnya..
kembali membayangkan masa lalunya dengan seorang gadis remaja yang bernama Cinta, Rian terpaku pada bayangan tubuh Cinta yang semakin lama menghilang di ujung jalan.
Ia tak tahu harus berbuat apa, kesadarannya pun mulai menghilang lalu tiba-tiba dia terjatuh ke aspal, dengan terbaring ia memejamkan mata, butir-butir hujan jatuh ke wajah yang sedang bersedih itu. 
"Cinta, kenapa kamu pergi?,bisakah aku baik-baik saja tanpa dirimu?" begitulah dia mengucapkan kata-kata itu dengan terpatah-patah.


Tampaknya malam berlarut, Rian pun perlahan berdiri meski tampaknya susah namun dia akhirnya bisa berdiri tegak. Aroma makanan pun terhirup olehnya dari kejauhan, tak jauh dari situ berdiri tegak rumah makan yang kecil. Dia pun berjalan kearah rumah makan itu dan masuk, meski pakaiannya basah kuyup terkena hujan dia tetap memesan satu porsi ayam goreng beserta nasi, dia pun tak ingin duduk, setelah lama menunggu dia akhirnya mendapat pesanannya, lalu ia melangkah keluar, tak sengaja saat Rian membuka pintu dan keluar dia bertabrakan dengan gadis manis yang bernama Putri. "maaf Anda tidak apa-apa tuan?" kata Putri.
Rian pun hanya menyahut, ya..lalu dia melangkah pergi, dalam sekilas pandangan Rian sepertinya dia mengenal gadis tadi, dia memikirkan apakah dia pernah bertemu dengannya.
,"Ini aneh?"kata Rian
"mungkinkah aku berhalusinasi?"
"mungkin aku sedang lapar jadi pikiranku kacau"kata Rian
didalam rumah makan tadi pun Putri juga memikirkan pemuda yang bernama Rian tadi.


Rian pun masih sendiri, akhirnya dia duduk ditaman kota, sendirian, dan hujan telah berhenti. Dia membuka makanan yang dia beli, lalu makan dengan cepat, pikirannya dilanda kesedihan yang bercampur bayang-bayang seorang gadis manis. Akhirnya Rian pun selesai makan, tubuhnya kembali berenergi lagi. Dia teringat akan kenangan masa lalunya yang begitu buruk. Namun kali ini dia berusaha melupakan perpisahan yang telah terjadi. "Sepertinya aku harus melupakan kenangan buruk ini, Saya ingin melangkah maju!, ini janjiku".
Dia pun melanjutkan aktivitasnya seperti biasa, namun dia masih teringat gadis manis yang berpapasan dengannya. Dia pun tahu bahwa gadis itu adalah wanita yang pada malam dia pergi bersama temannya dia melihat gadis itu melihatnya dan Rian pun juga melihatnya, sepertinya Rian ingat itulah cinta pada pandangan pertamanya di malam itu. Pada saat itu dia ingin menyapanya tapi sepertinya tidak sempat karena gadis itu segera pergi bersama temannya. Pada malam itu pun hujan turun membasahi kenangan indah yang ingin kuabaikan dalam palingan wajahnya dalam ingatan pendek ku. Rian memang sudah lama menginginkan gadis itu, namun dia tidak sempat menanyakan namanya atau dimana tempat tinggalnya. Mungkinkah dia menemukan cinta pada pandangan pertamanya lagi? dan bertemu dengannya lagi? bertemu setiap hari seperti dalam mimpi, namun yang saya tahu cinta akan datang disaat yang tepat, pada orang yang tepat, mengikat janji dan bersama dalam suka maupun duka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asal Mula Marga di Pulau Nias

Konon, Lowalangi (Mula Jadi Na Bolon bagi orang Batak)menciptakan langit berlapis Sembilan. Lalu menciptakan pohon kehidupan bernama Tora’...