Bila diajukan pertanyaan kepada Anda, "Apakah Anda sendiri yang 
mengukir kisah hidup Anda, atau Anda membiarkan orang lain dan keadaan 
yang mengukir hidup Anda?" Kira-kira, apa jawaban Anda? Mungkin sebagian
 Anda akan menjawab, "Ya, tidak tahulah mas Jamil, tapi rasa-rasanya sih
 saya sendiri yang mengukir kisah hidup saya..."
Untuk membantu 
menemukan jawaban itu, mari kita rujuk tulisan Scott Young. Dalam salah 
satu artikelnya Scott Young  menuliskan beberapa ciri yang menunjukkan 
bahwa Anda dikontrol oleh orang lain atau keadaan. Pertama, Anda tidak 
menyukai pekerjaan Anda, tetapi Anda bertahan di tempat itu. Mengapa 
Anda bertahan? boleh jadi karena Anda sudah terlanjur merasa 'aman' dan 
'comfort' dengan apa yang Anda dapatkan. Atau boleh jadi karena tekanan 
orang-orang di sekitar Anda.
Ciri kedua, hidup Anda selalu 
disibukkan dengan melunasi satu tagihan dan tagihan berikutnya. 
 Parahnya lagi, apabila tagihan Anda semakin lama bukannya semakin 
berkurang tetapi malah semakin bertambah. Setiap saat debt collector 
dari koperasi, kartu kredit, bank, rentenir datang menghampiri rumah 
atau kantor Anda.
Ciri ketiga, Anda merasa bertanggungjawab untuk 
melaksanakan sesuatu yang sebenarnya tidak Anda sukai. Tapi mau tidak 
mau, harus dikerjakan.
"Nah, kalau begitu bagaimana caranya agar 
saya bisa mengukir kisah hidup saya sendiri?" Berikut saya kutip 
beberapa pendapat Scott Young dalam artikelnya tersebut.
Aturan 
pertama, jangan pernah biarkan siapa pun mendikte hidup Anda. Sekalipun 
ia adalah orangtua Anda, pasangan Anda, anak Anda, atasan Anda, atau 
siapa pun. Bersikaplah terbuka terhadap semua masukan dari siapa pun, 
namun pastikan bahwa keputusan final ada di tangan Anda. Termasuk 
diantaranya dalah urusan karir, pendidikan, hubungan, dan seterusnya. 
Ingatlah selalu, ini adalah hidup Anda, Anda-lah pemain utamanya, dan 
Anda kelak yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Sang Pencipta.
Aturan
 kedua, kendalikan keuangan Anda dan jangan biarkan uang yang mengatur 
Anda. Mengapa? Karena uang bisa menjadi sumber daya yang memajukan hidup
 Anda, atau menjadi penjerat yang mengatur hidup Anda. Kebebasan 
finansial bukanlah tentang kemampuan untuk bisa membeli seluruh barang 
mewah yang Anda inginkan di dunia, melainkan juga bisa berarti kemampuan
 menjadikan uang sebagai alat, dan bukan sebagai perusak hidup Anda.
Aturan
 ketiga, apa pun yang menjadi kekurangan Anda, yakinlah bahwa itu bisa 
dilatih dan ditingkatkan. Jadi, kalau ada yang mengatakan Anda kurang 
ini atau kurang itu, jangan pesimis. Tanamkanlah dalam pikiran Anda 
asumsi bahwa saat ini Anda hanya belum menggali secara maksimal kekuatan
 Anda di bidang itu. Setelah itu, belajar dan kembangkanlah diri Anda 
setiap waktu.
Semoga Anda sendirilah yang mengukir hidup Anda.
Salam SuksesMulia
Artikel oleh : Jamil Azzaini
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar